Setelah Dipanggil Polisi, Amien Rais Protes Karena Namanya Tidak Ditulis Lengkap
- Get link
- X
- Other Apps
Setelah Dipanggil Polisi, Amien Rais Protes Karena Namanya Tidak Ditulis Lengkap
Mantan Ketua MPR yakni Amien Rais telah memenuhi panggilan polisi
untuk diperiksa sebagai saksi terhadap kasus penyebaran hoaks aktivis
Ratna Sarumpaet. Dia memprotes karena pemanggilan itu karena namanya
tidak ditulis secara lengkap.
Amien Rais mengatakan bahwa dia telah menerima surat pemanggilan sebagai saksi di kasus Ratna Sarumpaet itu, hanya saja dia mengaku ada yang janggal dengan pemanggilan tersebut. Dia pun memprotes polisi karena namanya tidak ditulis secara benar di surat panggilan itu.
“Nama yang tertulis Amien Rais, padahal nama panjang saya itu Muhammad Amien Rais. Jadi saya mau tanya, kenapa disitu dicatat nama Muhammad nya tidak ditulis, apakah alergi nama Muhammad? Allah huallam,” ucapnya pada wartawan, Rabu (10/10/2018).
Setelah itu tidak lama dia pun menyampaikan keinginannya agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Jenderal Tito Karnavian dari jabatannya sebagai Kapolri, walau dia tidak menyatakan alasannya secara jelas.
Dia pun menganggap bahwa masih ada banyak pemimpin yang dapat memimpin dengan jujur dan mengabdi bangsa negara dengan baik yang bisa menggantikan Tito.
“Saya yakin stok pimpinan polri yang jujur dan mengabdi bangsa negara masih banyak untuk ganti pak Tito. Kita cinta polisi sebagai kemanan nasional, tapi kalau ada oknum yang tak benar harus diganti. Manusia bisa rekayasa, tapi Yang Maha Sempurna jauh lebih unggul,” katanya.
Amien Rais mengatakan bahwa dia telah menerima surat pemanggilan sebagai saksi di kasus Ratna Sarumpaet itu, hanya saja dia mengaku ada yang janggal dengan pemanggilan tersebut. Dia pun memprotes polisi karena namanya tidak ditulis secara benar di surat panggilan itu.
“Nama yang tertulis Amien Rais, padahal nama panjang saya itu Muhammad Amien Rais. Jadi saya mau tanya, kenapa disitu dicatat nama Muhammad nya tidak ditulis, apakah alergi nama Muhammad? Allah huallam,” ucapnya pada wartawan, Rabu (10/10/2018).
Setelah itu tidak lama dia pun menyampaikan keinginannya agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Jenderal Tito Karnavian dari jabatannya sebagai Kapolri, walau dia tidak menyatakan alasannya secara jelas.
Dia pun menganggap bahwa masih ada banyak pemimpin yang dapat memimpin dengan jujur dan mengabdi bangsa negara dengan baik yang bisa menggantikan Tito.
“Saya yakin stok pimpinan polri yang jujur dan mengabdi bangsa negara masih banyak untuk ganti pak Tito. Kita cinta polisi sebagai kemanan nasional, tapi kalau ada oknum yang tak benar harus diganti. Manusia bisa rekayasa, tapi Yang Maha Sempurna jauh lebih unggul,” katanya.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment